PRODUK
Seperti kita ketahui bersama, menurut Jerome McCarthy marketing mix terdiri dari 4 P yaitu product, price, place dan promotion. Kita akan membahas secara lebih rinci tentang masing-masing hal diatas.
Sehari-hari barangkali kita sudah mengenal apa itu produk. Keseharian apabila kita berbicara tentang produk hampir identik jika langsung terbayang suatu benda atau barang tertentu, padahal yang disebut produk tidak sesempit itu. Karena produk itu sendiri sering kali tidak kelihatan secara fisik tetapi hanya tampak hasilnya. Produk mempunyai arti lebih luas. Produk didefinisikan sbb :
Suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya
Produk yang kita jumpai di pasar dapat kita katagorikan dalam bentuk-bentuk barang fisik (meja, penghapus, TV dll.), jasa (bank, salon), orang (Jacky Chan, Sharon Stone, joshua), tempat (Parangtritis, Kaliurang), organisasi (golf club, Rotary), dan ide (John Grisham, Emha ainun Najib). Dalam memasarkan produk secara fisik sekalipun (tangible) biasanya selalu diikuti dengan produk penyerta seperti garansi.
Dalam merencanakan penawaran atas produk, pemasar harus memikirkan lima tingkat produk.
- Tingkat dasar adalah core benefit yaitu manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Manfaat dasar yang dibeli pelanggan sebuah hotel adalah kesempatan untuk tidur dan istirahat.
- Kemudian pemasar harus merubah manfaat utama menjadi produk generik (generic product), yaitu versi dasar dari produk tersebut. Sebuah hotel produk generiknya berupa sarana fisik seperti gedung, tempat tidur, kamar mandi.
- Pada tingkat tiga pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan (expected product) yaitu persyaratan yang biasanya diharapkan dan disetujui pembeli ketika membeli produk itu.
- Pada tingkat keempat pemasar mempersiapkan produk tambahan (augmented product) yaitu meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan membedakannnya dari produk pesaing.
- Tingkat kelima adalah produk potensial (potential product) yaitu semua tambahan dan perubahan yang mungkin didapat produk tersebut dimasa mendatang.
Sekarang ini tingkat persaingan antar perusahaan terjadi pada level produk tambahan, sedangkan di negara-negara berkembang baru mencapai pada level produk yang diharapkan.
Keputusan Bauran Produk (Product Mix)
Bauran produk (disebut juga variasi produk) merupakan satu set produk dan unit produk yang ditawarkan penjual bagi pembeli
Misalnya bauran produk Sony terdiri dari : produk audio, produk video, produk komputer, produk game, produk software (musik/film)
Bauran produk memiliki lebar, panjang, kedalaman dan konsistensinya.
Lini Produk menunjukkan berapa banyak lini produk perusahaan
Panjang bauran produk menunjukkan jumlah unit produk dalam bauran produknya.
Kedalaman bauran produk menunjukkan jumlah variasi yang ditawarkan tiap produk dalam lini.
Konsistensi bauran produk menunjukkan berapa dekat hubungan lini produk dalam penggunaan akhirnya, persyaratan produksi, saluran distribusi atau hal lainnya.
Daur Hidup Produk
Pertama kali dipopulerkan oleh Theodore Levitt, 1965. Sebuah produk akan mengalami apa yang disebut dengan siklus kehidupan produk atau product life cycle. Sedangkan lamanya sebuah produk berada dalam Plc tidak sama. Konsep PLC ini bisa diterapkan terhadap :
v product category (Watch)
v product style (Digital)
v a product item/brand (Timex)
- Introduction/perkenalan
Barang dipasarkan dalam jumlah besar dengan volume penjualan yang umumnya masih relatif kecil. Pada masa ini biaya yang dikeluarkan untuk iklan dan promosi tinggi. Distribusi barang masih terbatas dan laba masih rendah sering-sering masih merugi.
Sebanyak 60% s/d 90% produk baru mengalami kegagalan (tergantung industrinya). Produk baru ini bisa saja bukan benar-benar baru bagi pasar hanya perbaikan model saja.
- Growth/pertumbuhan
Permintaan akan produk meningkat pesat, karena produk sudah dikenal masyarakat. Oleh karena itu perusahaan perlu meningkatkan brand loyalty. Promosi maupun iklan tidak perlu seagresif pada masa perkenalan. Pesaing yang memproduksi barang yang hampir sama mulai masuk pasar.
- Maturity/kedewasaan
Penjualan produk sampai pada puncaknya. Pertumbuhan penjualan mulai berkurang bahkan mengalami kemandegan. Konsumen sudah semakin pandai. Persaingan sudah sangat ketat, banyak perusahaan sejenis yang beroperasi. Laba sudah optimal.
- Decline/penurunan
Pada tahap ini masyarakat mulai menolak kehadiran barang (tidak mau membeli), sehingga penjualan anjlok pertumbuhan penjualan cenderung menurun. walaupun sudah dilakukan iklan dan promosi yang besar. Laba usaha mulai berkurang. Pada saat ini perusahaan harus menggantikan produknya dengan produk baru.
Klasifikasi Produk
Pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produknya. Menurut daya tahannya produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok :
- Barang habis pakai, yaitu barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Misalnya sabun, garam, gula dsb.
- Barang tahan lama yaitu barang berwujud yang biasanya tidak habis setelah banyak digunakan misalnya kulkas, ac, tv dsb.
- Jasa yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual misalnya salon, bengkel dsb.
Sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan belanja konsumen. Kita dapat membedakannya menjadi :
- Convenience Goods yaitu barang yang mudah dipakai, membeli disembarang tempat pada setiap waktu. Misalnya : sabun, gula, dll.
- Shopping Goods yaitu barang yang harus dibeli dengan mempertimbangkan segala karakteristik untuk melihat kecocokannya, mutu, harga, model. Misal perabotan RT, pakaian dll.
- Specialty Goods yaitu barang yang memiliki karakteristik unik dan atau identifikasi merk tertentu. Misalnya Barang-barang mewah, pakaian mewah dll.
- Unsought Goods yaitu barang yang tidak diketahui pembeli atau diketahui tetapi mereka tidak berfikir untuk membelinya. Misalnya peti mati, batu nisan dll.
Beberapa karakteristik tertentu dari barang dapat memberikan pengaruh psikologis tertentu terhadap pemiliknya. Oleh karena itu timbul penggolongan barang menurut pengeruh psikologis yang ditimbulkannya. Dalam hal ini barang digolongkan menjadi enam golongan yaitu :
- Barang Fungsional yaitu barang yang tidak mempunyai arti kultural ataupun sosial tertentu, seperti buah-buahan segar, air minu, beras, sayuran dll.
- Barang Prestise yaitu barang yang dapat memberikan kedudukan atau lambang kemegahan dari pemiliknya seperti mobil mercedes, jam Rolex dll.
- Barang Status yaitu barang yang dapat menciptakans tatus tertentu pada pemiliknya seperti jaket almamater STIS, kaos UCLA dll. Barang status ini menunjukkan keanggotaan seseorang.
- Barang untuk orang dewasa yaitu barang yang dapat menunjukkan kepada pemiliknya bahwa ia termasuk orang dewasa seperti rokok, kosmetik dll.
- Barang Hedonis yaitu barang yang dibeli karena langsung dapat mempengaruhi selera seseorang seperti makanan yang berbau enak, barang dengan kemasan menarik. Karena langsungmempengaruhi selera barang-barang ini sering menimbulkan pembelian yang tidak direncanakan.
- Barang Anxiety yaitu barang yang dapat mengurangi atau menghilangkan kegelisahan seseorang karena orang laain kurang menyukainya seperti parfum, deodoran.
MERK
Perusahaan menjual produk tidak hanya dalam arti sempit saja, tetapi disni termasuk, kualitas, merek, serta kemasan. Tanpa merk maka apa yang dijual perusahaan hanya akan menjadi komoditas saja. Dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk produk-produk yang dijualmya, perusahaan menghadapi keputusan pemberian merk. Merk merupakan masalah utama dalam strategi produk. Dengan adanya merk produk yang dihasilkan oleh produsen bisa dibedakan dengan jelas antara satu produsen dengan produsen yang lain. Pada masa lalu produk umumnya tidak diberi merk. Produsen ataupun makelar menjual produknya dalam satuan-satuan tertentu seperti satuan galon ataupun peti. Pada masa sekarang hampir semua produk mempunyai merk. Gula dikemas dan ditempeli merk produsennya, tepung dikemas dengan merk distributornya dll.
Brand equity adalah nilai finansial yang melekat dalam sebuah merek. Sebuah merk itu sendiri dapat terdiri dari brand name dan atau brand mark.
- Brand name terdiri dari atas kata-kata, huruf dan atau angka angka yang dapat diucapkan seperti Toyota, SONY dll.
- Brand mark bagian dari brand yang dinyatakan dalam bentuk simbul, disain atau warna atau huruf tertentu, yang tidak bisa diucapkan. seperti Mitsubishi brand marknya berupa 3 buah berlian, Mercedes brand mark berupa bintang tiga.
Trademark adalah merek dagang yang dimiliki pemiliknya , yang terdaftar serta memiliki kekuatan hukum
Trade character contohnya Ronald Mac Donald, Chaki-KFC
Penggolongan Merk
- Berdasarkan Kepemilikan
- Merk produsen adalah merk yang dimiliki oleh produsennya / pembuatnya. 85% untuk produk makanan/minuman, 100 % mobil, 75% aplians. Produsen terlibat dalam proses distribusi, promosi serta penetapan harga.
- Merk distributor adalah merk yang dimiliki oleh penyalurnya contoh : gula pasir, tissue dan deterjen di Hero diberi merk Hero.
- Berdasarkan daerah geografis
- Merk nasional adalah merk yang memiliki peredaran secara nasional maupun internasional. contoh : merk nasional : Formula, susu cap enak merk internasional : Head&Shoulder
- Merk regional adalah merk yang memiliki daerah perdaran hanya meliputi daerah tertentu saja. Contoh : Jenang madu sirat cap bu hadi.
- Tingkat pentingnya barang yang memakai merk
- Merk primer : merk untuk barang berkualitas tinggi
- Merk sekunder : merk untuk maksud tertentu / untuk menjual barang berkualitas rendah
- Banyaknya barang yang menggunakan merk
- Merk individual (multiple brand) adalah merk yang dipakai hanya untuk satu macam lini produk saja.
- Merk kelompok (family brand) adalah merk yang dipakai beberapa lini produk. Contoh : GoldStar (audio/video/lift/alat berat)
Mengapa penjual / produsen memilih memberi merk pada produknya padahal hal tersebut jelas-jelas memakan biaya besar untuk packaging, pengiklanan, dan membawa resiko jika produknya tidak memuaskan pembeli. Keuntungan pemakaian merk bagi penjual/produsen
- Membantu program periklanan
- Membantu meningkatkan pengawasan terhadap barang yang dijual
- Membantu dalam perluasan market share
- Membantu stabilisasi harga
- Perusahaan bisa memperoleh harga premium
- Mengurangi perbandingan harga
Sedangkan bagi pembeli pemberian merk oleh produsen atau penjualnya memberikan beberapa manfaat :
- Mempermudah konsumen dalam mengenali barang yang akan di belinya.
- Pembeli dapat mengandalkan keseragaman kualitas
- Melindungi konsumen terhadap praktek-praktek penipuan.
- Meningkatkan prestige pemilik barang “bermerk”